Monday, December 20, 2021

Mushibah (مصيبة) Innaa lillahi wainnaaa ilaihi rooji'uun

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 الَّذِينَ إِذَآ أَصٰبَتْهُمْ مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رٰجِعُونَ 
"(Yaitu orang-orang yang apabila mereka ditimpa musibah) bencana atau malapetaka (mereka mengucapkan, 'Innaa lillaahi') artinya sesungguhnya kita ini milik Allah; maksudnya menjadi milik dan hamba-Nya yang dapat diperlakukan-Nya sekehendak-Nya, ('wa innaa ilaihi raaji`uun') artinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kita akan kembali, yakni ke akhirat, di sana kita akan diberi-Nya balasan. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa yang istirja`/mengucapkan 'innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun' ketika mendapat musibah, maka ia diberi pahala oleh Allah dan diiringi-Nya dengan kebaikan." Juga diberitakan bahwa pada suatu ketika lampu Nabi Muhammad Shollallohu 'Alihi Wassalam. padam, maka beliau pun mengucapkan istirja`, lalu kata Aisyah, "Bukankah ini hanya sebuah lampu!" Jawabnya, "Setiap yang mengecewakan (hati) orang mukmin itu berarti musibah." Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kumpulan hadis-hadis mursalnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156) Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com)

 Kalimat Mushibah, Innaa lillahi wainnaaa ilaihi rooji'uun adalah menegaskan bahwa segalanya adalah milik Allah dan kepada Allah akan kembali. Sebenarnya tidak ada kesedihan jika manusia memahaminya, karena itu hanya mushibah dan bagi orang beriman mushibah itu hanyalah ujian agar manusia bisa sabar dan sadar segalanya hanyalah titipan. Menghadapinya ya biasa biasa saja, apa lagi kematian, yang hanya menyakiti jasad dan jiwa. ketika ruhnya diberi rezeki nantinya, maka tidak sedikit orang yang meninggal dunia bisa tersenyum. Jadi sebaiknya menyegerakan memahami arti mushibah dengan aman dan nyaman menurut Al-Qur'an. Kalimat Mushibah ini sangat besar manfaat dzikir kepada Allah. Dengan cara memahaminya dengan benar maka, keikhlasan adalah perkara yang mudah untuk dikerjakan. Justru sulit untuk tidak ikhlas jika pemahaman-nya sudah benar. Jadi tidak sekedar pengingat kematian atau ketika ada kematian saja mengucap kalimat mushibah, ketika jiwa atau nafs merasa tidak nyaman dan terusik kebahagiaan nya, maka ucapkan kalimat mushibah ini agar tenang dan bahagia, atau minimal sadar bahwa itu hanya titipan dan ujian. 
Akhiri kata Fattaqullaha la'allakum tasykuruun. (Bertakwalah kepada Allah agar bisa Bersyukur).


No comments:

Write komentar