Friday, December 17, 2021

Jiwa, Jasad, Qolbu, Akal dan Ruh

Begini nasib jadi Traveller kemana mana selalu riang gembira.
Hati senang walau Tak bawa Wang.
Kemana mana selalu ingat keluarga.
Ketika jauh hatinya selalu dekat.
Trimakasih Ayah Dan Ibu, doamu selalu menyertai perjalanan hidupku. Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu. Mungkin jasadmu yang jauh, tapi ruhmu tetap dekat, nafsmu kini telah tiada. Aku sudah biasa untuk Tak lagi tergoda materi, namun aku sangat tergoda untuk membahagiakan orang-orang yang peduli dengan sekitarnya... Buat apa susah, lebih baik kita bergembira. Kekasihku apa yang kau pikirkan, nafsu yg terbawa jasad ini hanya sementara. Ruh ini hanya menempel dalam jasad. Ia menjadi memiliki nafs ketika kemelekatannya menguat dengan jasad. Nafsu sendiri terbelah dua, yang baik disebut dengan taqwa dan yang buruk adalah karena nafsu itu sendiri yang lepas dari akal kesadaran, nafsu ini berada dalam qolbun (yang terbolak-balik). Maka beruntunglah orang - orang yang menyucikan jiwanya (ruh, akal, qolb, nafs).  Ruh akan kembali murni, ketika sudah tercabut dari jasad.

Warna bikin hidup lebih hidup...
Perbedaan bikin rasa semakin mantap...
Masukkan warna dan perbedaan dalam mangkuk qolbu, diaduk hingga rata lalu keluarkan dengan kesopanan  dan kesantunan.
Kebenaran tidak perlu diperdebatkan, tapi rasa yang ingin dimunculkan wajib dipertarungkan agar hanya Cinta yang dimenangkan.

Seburuk-buruk penilaian orang lain terhadap orang tua kita. Jangan mengiyakan sepenuhnya, karena itu hanya penilaian makhluk. Kita lihat apa yang telah orang tua kita perbuat untuk kebaikan kita dan menjadi apa kita sekarang itulah keberhasilan orang tua, pun demikian jika orang tua kita dinilai terbaik juga terlihat kebenaran nya dari sikap kita sebagai anak. Kelak kita juga bisa melahirkan generasi yang lebih baik dari kita dan itulah sebaik baik keberuntungan.
Sebaik-baik perjalanan hidup adalah bukan terletak pada pilihan, tapi terletak pada kesyukuran pada Tuhan. Manusia bisa memandang baik sesuai dengan keterbatasan akal kesadaran dan pemahamannya, apapun pilihan hidup akan menjadi terbaik ketika ingat Tuhan yang dijalani dengan rasa syukur kepadaNya. Perjalanan yang menuju husnul khotimah....

Wallahua'alam Bishowab....



No comments:

Write komentar