Monday, August 10, 2020

Nikmati Sakit itu karena dosa?

Sesal adalah beban rasa yang bisa seterusnya terbawa. 


Taubat adalah Permohonan ampunan , pemaafan dari Tuhan karena menerima dengan puas akibat yang terjadi dan ikhlas untuk bertekad tidak mengulanginya kembali. 
Jadi sakit itu bisa menjadikan nikmat ketika pertama kali yang dilakukan adalah bertaubat dan bukan memperdalam penyesalan.  Boleh menyesal tapi cukup sekali,  jangan diingat kembali dan lupakanlah saja biarkan rasa itu pergi. 

Mengolah cara merasakan sakit dengan bertadabbur atas nikmat yang lain yang masih lebih besar dibandingkan rasa sakit yang kita rasakan,  jadi cara berpikir awalnya adalah membandingkan sakit yang dirasakan dengan nikmat yang masih diperoleh sekarang ini dan meyakini bahwa sakit itu adalah penetralisir dosa atau bahkan penggugur dosa yang telah lalu dengan cara bertaubat. Karena saking sayangnya Tuhan kepada kita, maka memberikan cobaan dengan sedikit rasa sakit. Sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat, Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Dan aku tidak tahu, boleh jadi hal itu cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai waktu yang ditentukan. Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Dan jangan kita kira bahwa orang yang tidak sakit itu tidak banyak dosanya,  justru bisa menjadi istidraj dan melebihi dosanya dari yang sakit,  tsumma na'udzubillaHi mingdzaalik. 
Selanjutnya... Bersabarlah...  Pasti akan ada kelanjutannya... 

No comments:

Write komentar