Thursday, May 31, 2018

Cerita sejarah rokok dan kretek

Sengonik.blogspot.com – Sejarah rokok sampai dengan ide munculnya iklan “ROKOK MEMBUNUHMU” dan rokok masih tetap diproduksi karena pabriknya tidak ditutup oleh pemerintah?
prologue
Timbul pertanyaan yang butuh penjelasan secara runtut sampai ke akar masalahnya. Riset juga yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan dan gangguan penyakit, bahkan ada yang membuktikan bahwa rokok itu bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit asma dan Parkinson. Tulisan ini saya buat hanya untuk menambah cakrawala wacana kita tentang rokok dan kretek, karena dua kata ini memiliki arti yang berbeda. Demikianlah….
Konon manusia di dunia yang pertama kalinya merokok adalah suku bangsa Indian oleh suku Maya, Aztec dan yang sekarang kita kenal sebagai Amerika, sejak lebih dari seribu tahun sebelum masehi. Tradisi membakar dan mengunyah tembakau dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan ritual penyembahan. Dan setelah kedatangan Columbus ke Amerika, tradisi merokok dengan membakar tembakau mulai dikenal di dataran Eropa. Namun rupanya seoarang diplomat asal Perancis bernama Jean Nicot lah yang memiliki andil paling besar dalam hal persebaran rokok di seluruh eropa. Bahkan kandungan utama di dalam rokok yakni nikotin juga diambil dari namanya (Nicot). Di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.

Apa beda rokok dengan kretek?
Rokok itu hanya dari tembakau dan beberapa zat yang ditambahkan untuk rasa, biasanya selalu memiliki filter dibagian yang dihisap. Sedangkan kretek adalah resep leluhur dari racikan rempah rempah lain seperti  habatusauda, cengkeh, kayu manis  yang dibakar untuk kemudian dihisap. Itu sebabnya, para leluhur zaman dulu jika batuk menghisap rokok yang berfungsi untuk meredakan asma dan batuk mirip in-healer sekarang ini dan dikenal dengan “rokok herbal”.
Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Asia.

Rokok di Indonesia
Tidak ada yang menyangkal bahwa perkembangan rokok di Indonesia berawal dari cerita kretek dari kota Kudus, Jawa Tengah. Nah sejatinya bukan rokok tapi kretek.
Lama kelamaan kebiasaan melinting rokok menjadi kegiatan kaum pria yang sangat populer. Dan karena meningkatnya permintaan, akhirnya rokok pun dijual dengan dibungkus klobot atau daun jagung kering. Dan karena ketika dihisap menghasilkan bunyi “kretek-kretek” akhirnya rokok cengkeh kreasi Djamari dinamakan rokok kretek. Model rokok jenis ini bertahan hingga Djamari meninggal pada tahun 1890.
Sepuluh tahun kemudian industri rokok kretek dikerjakan dengan serius dan profesional oleh Nitisemo dengan membuka pabrik rokok kretek pertama di Kudus pada tahun 1906 yang diberi nama “Tjap Bal Tiga”.

Logo rokok Tjap Bal Tiga milik Nitisemo

Namun kejayaan tak pernah berlangsung selamanya, seiring pecahnya perang dunia II di Pasifik serta munculnya banyak pesaing seperti Nojorono (1930), Djamboe Bol (1937), Djarum (1951) dan Sukun mulai memperburuk keadaan bisnis rokok Tjap Bal Tiga. Namun runtuhnya kerajaan kretek Nitisemo itu disebut-sebut adalah dikarenakan perselisihan diantara para ahli warisnya.
Konon berdirinya pabrik rokok kretek Minak Djinggo pada tahun 1930 juga merupakan faktor penting ambruknya rokok Tjap Bal Tiga. Pemilik rokok Minak Djinggo, Kho Djie Siong, adalah mantan agen Bal Tiga di Pati, Jawa Tengah. Sewaktu masih bekerja pada Nitisemito, Kho Djie Siong banyak memetik informasi rahasia racikan dan strategi dagang Bal Tiga dari M. Karmaen, kawan sekolahnya di HIS Semarang yang juga menantu Nitisemito.
Demikianlah, hingga saat ini rokok menjadi komoditas paling menjanjikan dan menyumbang pemasukan yang sangat besar terhadap negara melalui pajaknya.

Sumber:  sains.me/sejarah-rokok/

Munculnya iklan  “rokok membunuhmu”

Sadarkah Anda bahwa pertarungan politik bisnis internasional menyebabkan Indonesia kehilangan kekayaan negeri sendiri? Sebab dulu, Indonesia yang pernah berjaya dengan penjualan minyak mandar (kopra), gula, garam, jamu dan kretek  kini telah diluluh lantakkan dengan bombardir minyak sayur, gula rafinasi, garam yodium dan rokok.

Taukah Anda Bahwa balik logika kesehatan itu ada keserakahan kaum kapitalis asing yang hendak menguasai bisnis global di bidang kretek? Sebelum kita menulisnya, kita akan mencoba menengok sejarah tentang beberapa hal di atas.


Anda ingat sejarah tahun 1960 tentang minyak kelapa? di daratan Sulawesi  adalah hamparan pulau kelapa yang menjadi tambang hidup rakyat. Kelapa sering disebut emas hijau berkibar-kibar di sepanjang jazirah Sulawesi, hingga tiba badai jatuhnya harga kopra dunia ditahun 1980. Ditambah dengan derasnya kampanye perang anti kelapa, benar-benar mengubur minyak kelapa. Pada tahun 90-an, negeri  Amerika, getol mengampanyekan bahaya minyak kelapa bagi kesehatan. Sebagai gantinya diperkenalkanlah minyak kedelai yang lebih bersahabat dengan kesehatan. Berabad-abad nenek moyang menggunakan minyak kelapa akhirnya takluk juga, karena mesin mesin industry mendukungnya membuatb pelan tapi pasti minyak kelapa akhirnya dijauhi, membuatnya tak laku dan industri inipun gulung tikar. Hal yang sama terjadi pada gula.

Anda ingat sejarah tahun 1930 tentang gula?  Ditahun ini  Indonesia produsen gula nomor dua dunia di bawah Kuba. Anda ingat-ingat ini ya, khususnya saat kita di era pertama kali krisis moneter terjadi. Sejak tuan International Monetary Fund (IMF) datang ke Indonesia tahun 1998, yang memaksa pemerintah melepas tata niaga, termasuk diantaranya gula, maka gula import membanjir.


Anda ingat sejarah tahun 1990 tentang garam?  Ditahun ini saudara kita bahkan mengekspor ke manca negara. Tapi sejak Akzo Nobel gencar kampanye garam yodium, pabrik-pabrik garam nasional bangkrut. Demikian pula halnya dengan jamu, dengan munculnya industry farmasi modern dan minimnya dukungan dari pemerintah tentang jamu herbal yang dengan kaca mata kudanya membungkus rapi dalam baju akademis dan kesehatan. Maka jangan kaget kalau jamu temulawak dipatenkan oleh anak perusahaan LG dari Korsel. Kampanye intenasional disambut layaknya karpet merah, sementara industri lokal yang menjadi korban kampanye minim disokong baik itu pinjaman, subsidi, tekonologi, riset, proteksi harga dll. Ujung-ujungnya karena tekanan duit dan duit… Materi dibalas materi. Kata orang bijak “Negara dibentuk atas dasar persamaan nasib dan sepenanggungan bukan persamaan materi yang mengakibatkan kita beda nasib dan ditanggung sendiri-sendiri.” Tembakau kini kian tersisih peredarannya seiring dengan aneka beleid baru yang membatasinya. Tak lama setelah Soeharto jatuh, menyeruaklah isu perlunya pembatasan kadar kandungan tar dan nikotin.

Dengan berlindung di balik isu kesehatan, beleid pembatasan tembakau akhirnya disahkan tahun 2009. Industri rokok kretek terpukul, sementara rokok putih diuntungkan. Dengan slogan "low tar, low nicotin", rokok kretek sempoyongan, sementara rokok putih yang menggunakan tembakau Virginia masih di atas angin, Padahal selama ratusan tahun rokok putih tak pernah bisa menggeser rokok kretek. Dalam buku "Membunuh Indonesia. Konspirasi Global Penghancuran Kretek" diulas tentang adanya perang global melawan tembakau. Kampanye anti tembakau sesungguhnya bermula dari persaingan bisnis nikotin antara industri farmasi dengan industri tembakau di Amerika Serikat. Perusahaan farmasi berkepentingan menguasai nikotin sebagai bahan dasar produk Nicotine Replacement Therapy (NRT).



Iklan "ROKOK MEMBUNUHMU" hadir Melalui Peraturan Pemerintah (PP) 109/2012, spirit PP tersebut menghancurkan industri kretek nasional untuk digantikan oleh rokok putih milik Phillip Morris dan BAT, dll.


Kampanye " ROKOK MEMBUNUHMU" Di sponsori oleh Bloomberg Initiative, sebuah lembaga berkedudukan di Amerika Serikat. Bloomberg Initiative mengumumkan bahwa lembaga itu menyeponsori (Membiayai) ilmuwan, kaum profesional, lembaga penelitian, lembaga yang mengamati produk dan kenyamanan hidup masyarakat yang membelinya, juga, termasuk, menyeponsori lembaga keagamaan, agar membuat fatwa haram atas rokok, maka jelas bahwa ada sesuatu tingkah laku yang mencerminkan keserakahan global.




Sumber: www.muslimoderat.net/2017/07/iklan-merokok-membunuhmu-konspirasi-asing-dan-aseng-membunuh-industri-indonesia.html

Beberapa kasus tentang manfaat kretek…
Berikut ini sebuah kisah tentang seseorang yang bernama Rida yang divonis mengidap kanker ganas, dan diharuskan untuk operasi. Dalam hasil USG, tingkat keparahan sudah mencapai tingkat 4A.
“Setelah pengobatan lima minggu, saya sudah bisa pergi ibadah umrah. Sejak saat itu, balurnya seminggu sekali,” sambung dia. Pengelola Rumah Sehat Malang, dr Saraswati menjelaskan, bahwa pengobatan melalui tembakau dikembangkan melalui temuan dari Dr Greta Zahar, seorang ahli fisika dan kimia asal Indonesia. Pengobatan melalui terapi balur ini di Jawa Tengah dibuka di Kota Semarang, Kudus, dan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Pengobatan melalui tembakau untuk membuktikan secara ilmiah bahwa segala yang dibuat oleh Tuhan mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh. Dalam kadar tertentu, tembakau bisa berfungsi secara baik untuk kesehatan. Kandungan nikotin dari bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan. “Dalam nikotin itu kan ada aurum dan itu hal yang positif.
Saraswati menguraikan bahwa ada sisi positif dari tembakau yang bisa dieksplorasi untuk kesehatan. Tembakau yang dibuat untuk rokok kesehatan berbeda dengan rokok produksi pabrik. Tembakau yang dibuat diberi tambahan asam amino yang berfungsi untuk membunuh radikal bebas dari dalam tubuh. Racun dari dalam tubuh bisa muncul melalui saluran udara atau oksigen, pola makan, dan aktivitas keseharian lainnya. Pola mengeluarkan racun dari dalam tubuh, sambung Saraswati, bisa dilakukan melalui terapi, apakah melalui pola balur, rokok, hingga kopi.

Sumber: regional.kompas.com/read/2017/05/01/09295921/kisah.farida.wanita.yang.terselamatkan.hidupnya.karena.tembakau.1.

Divine cigarette
"Pemikiran saya, terciptanya rokok keretek yang dibuat nenek moyang kita dulu bukan tanpa dasar. Rokok kretek dibuat untuk obat batuk," Kata Sutiman B. Sumitro yang mengambil program doktor di Nagoya University, Jepang.
Dalam setiap zat pasti terkandung persenyawaan, dari dasar itulah penelitian dimulai. Menurut Sutiman, asap rokok berasal dari pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan ribuan komponen berbahaya. Dari komponen tersebut, berhasil ditemukan sekitar lima ribu komponen yang bisa diamati seperti aseton (cat kuku), toluidin (cat) metanol (spiritus bakar), polonium (bahan radioaktif), arsen (racun tikus), serta toluene (pelarut industri). "Hipotesis saya, radikal bebas dari asap rokok memang berbahaya. Tapi, komponen racun yang terkandung itu bisa diminimalisasi," 
Dari penjelasan beliau bisa diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud adalah rokok industry yang notabene dari zat-zat additive yang memang ditambahkan untuk mengurangi “low tar and nicotine”.
Sangat berbeda dengan kretek yang memang sengaja dibuat secara alami dan tanpa penambahan zat additive hanya untuk mengejar slogan “low tar and nicotine”.

Sumber: www.jpnn.com/news/profesor-sutiman-bambang-sumitro-penemu-filter-rokok-sehat

Mengapa Industri kretek menjadi sasaran Amerika?.
Karena Industri ini disasar karena sudah memberikan sumbangan berharga bagi struktur ekonomi Indonesia. Kekuatan industri kretek itu setidaknya karena beberapa hal ini:

  1.  Tumbuh berkembang dan bertahan lebih dari satu abad tanpa ketergantungan modal pada Negara.
  2.  Menggunakan hampir 100% bahan baku dan konten lokal.
  3.  Terintegrasi secara penuh dari hulu ke hilir dengan melibatkan tak kurang dari 30,5 juta pekerja langsung maupun tak langsung.
  4. Industri melayani 93% pasar lokal. Dengan karakter sekokoh itu, tak ayal industri kretek menjadi salah satu prototipe kemandirian ekonomi nasional.
Kekuatan inilah yang diincar neo-kolonialis gaya baru ingin menguasai industri rokok, tapi dengan mematahkan ketangguhan industri kretek Indonesia. Caranya lewat kampanye ANTI ROKOK Sekarang “ROKOK MEMBUNUHMU.

Sumber Info : Buku Membunuh Indonesia. Konspirasi Global Penghancuran Kretek

Penulis: Abhisam DM, Hasriadi Ary, Miranda Harlan
Penyunting: Abhisam DM
Penerbit: Kata Kata Terbit: Desember 2011


Selanjutnya kita simak untain kata dari tokoh sang pencerah:  Mbah NUN>>
Bukan kata-kataku yang menyebabkanmu mendapatkan ilmuku tapi kedekatan dirimu dengan Tuhanmu. Dan bukan karena ilmumu yang menjadikanmu sombong, tapi karena kelalaianmu terhadap Tuhanmu. Cari dan risetlah secara ilmu agar engkau tau bahwa cakrawala kehidupan begitu luasnya sehingga bertambah imanmu.
  1. Merokok membunuhmu, siapa yang menulis? Dinas kesehatan... Dinas kesehatan itu termasuk bagian dari pemerintah. Kenapa pemerintah mengizinkan pabrik yang membunuh orang berdiri? Kenapa kok tidak dia dibubarkan? Jadi pemerintah mengizinkan pabrik rokok untuk membunuh penduduknya. Kalau memang rokok itu membunuhmu kenapa tidak dibubarkan? Boleh nggak pemerintah mengizinkan pembunuhan? Ohh jadi karena melirik pajaknya? Tidak apa-apa rakyatnya meninggal yang penting dapat pajak, begitu? Gimana maksudnya itu?...
  2. Pelajari secara kimia, secara medis, secara farmasi. Rokok itu zat apa saja, bahayanya dimana, manfaatnya dimana? dan seterusnya bedanya rokok dengan krating daeng, coca-cola, gula, pelajarilah sebelum berbicara. Saya tidak menganjurkan anda untuk tidak merokok dan juga merokok.Kenalilah dirimu, kenalilah harta benda Allah, kenalilah tanaman-tanaman Allah, kenalilah kesehatanmu sendiri. Simak videonya yang lengkap disini.
Sebaiknya kita pelajari batasan batasan terhadap diri kita masing-masing.

No comments:

Write komentar