Friday, November 26, 2021

Iblis Bagian dari Malaikat sebelumnya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوا لِأَادَمَ فَسَجَدُوٓا إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبٰى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِينَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 34)

Redaksinya sebelum ada Adam. Makhluk yang diciptakan dari Naar ini adalah yang paling taat kepada Allah. Disebutkan secara menyeluruh makhluk sebelum ada manusia adalah para Malaikat. Sayangnya yang menyimpang karena kesombongannya dan ini sudah tergoda oleh syetan (Sifat yang menyimpang dari makhluk) Maka Iblis yang dulunya bagian dari Malaikat sudah bukan menjadi bagian dari para Malaikat, melainkan golongan Jin. Dari sinilah awal pemisahannya Malaikat dalam redaksi penciptaan manusia sudah berubah dan tergolongkan golongan Jin, Malaikat Dan Manusia. 

Malaikat adalah dari Nur. Sebagai analogi akal manusia, ketika nyala api di adakan olehNya, Maka muncul yang namanya cahaya. Sifat dasarnya lembut dan selalu taat. 

Iblis akibat dari Sifat sombongnya menjadi kafir dan malah bersumpah sampai dengan keturunannya untuk menjadi penggoda dan menarik golongan manusia ke arah syetan. 

Jadi sebenarnya syetan juga telah ada pada Jin dan Manusia. Makanya di keduanya sebenarnya ada barzah yang tidak boleh ditembus oleh manusia, namun hanya Jin yang bisa menembus alamnya manusia atas persetujuan Allah. Seburuk buruknya teman adalah Jin. Sebaiknya di hindari meskipun Muslim karena Sifat Jin yang talbis, ketika ada yang lebih kuat darinya akan lebih patuh kepada rajanya(Iblis).

Malaikat yang ditugaskan memberi petunjuk atau menyampaikan WahyuNya kepada manusia disebut Jibril. Karena ketaatan Malaikat ini Maka disetiap insan ada Malaikat yang mengiringi dan masing² sudah ada tugasnya dan tidak pernah mengintervensi manusia. Hubungannya satu arah kepada manusia menjalankan hanya perintahNya. Namun kalau Jin bisa dua arah dan cenderung berakibat fatal jika berinteraksi dengan Jin. Disinilah pentingnya Tauhid Laa ilaaha illallaHu muhammadarrasulullah.

Jelaslah perbedaannya, semua yang menyimpang dikatakan syetan karena musuh yang nyata. Was was yang muncul adalah cikal bakal penyimpangan yang disebut dengan syetan. Dan Sifat atau rasa tersebut ada pada Jin dan Manusia. Jadi kemelekatannya yang erat inilah Maka Jin juga disebut syetan, karena hampir bisa dipastikan membuat manusia menyimpang dari jalan yang Allah sudah tentukan. 

Kehendak bebas sebagai akibat dari ditempelkannya akal pada manusia inilah setan selalu ada dan menjadi musuh manusia yang paling nyata. Beruntung manusia yang menyucikan nafs(Jiwa)nya hingga yang ada pada akalnya potensi kebaikan yang dipikirannya lebih besar. Akal ini sebenarnya mulai berpikir akibat trigger dari Qolbu sebagai sumbernya nafs. 

Makanya ketika manusia sudah mengalami gangguan nafs atau jiwa, pasti akalnya juga terganggu. 







 

No comments:

Write komentar