Monday, August 23, 2021

Mengenal Jiwa Qolbu Akal dan Ruh

Jiwa atau Nafsu yang tenang hanya ketika beban Qolbunya kecil tapi energinya besar. 

Coba ketika kita marah, langsung Tarik nafas panjang dengan pelan-pelan sampai mentok, tahan di dada keluarkan pelan-pelan sekali lebih pelan dari tarikannya pasti langsung tenang. Kenapa? Karena Qolbu itu secara fisik erat sekali hubungannya dengan Jantung. Darah berperan aktif dalam mengontrol emosi melalui pemompaan Jantung,  Qolbu (bolak/balik) energi mengalir dari  kekuatan yang besar(+) ke kecil(-).  Point of source nya adalah yang Maha Besar dan tunggal (Allah). Sebelum tarikan nafas niatkan ingat Maha Esa, Maha Pemilik apa yang mau diserap, ketika dihembuskan (Laailaahaillallahu) disedekahkan pengakuan bahwa segala yang dikeluarkan adalah bersumber dariNya,  Maka tiada yang berhak di sembah kecuali hanya satu Dia (Allah).  Putaran energiNya ini yang langsung membuat nafs atau jiwa langsung tunduk. 


Puasa paling dahsyat untuk berlatih mengontrol jiwa, karena dipaksa untuk dilemahkan kebutuhan jasadinya. Limpa tempat memfilter darah berperan untuk menghancurkan sel darah merah yang rusak dan membentuk antibodi untuk melawan virus. Keunikan jasad yang bisa bertahan hidup berbagai macam unsur, karena memang makhluk Allah yang paling sempurna, dibekali akal dan ruh. 

Akal dan Ruh ini punya kemelekatan yang sangat unik, karena nafs yang baik pasti dibisiki oleh akal karena akal yang sempurna pasti melekat sempurna dengan ruh. Ruh inilah kesucian sejati manusia yang ditiupi sifat²Nya. 

Semakin tinggi kesadaran akal, nafs sangat mudah dikendalikan, makanya orang yang banyak baca, dengar, lihat yang baik baik, akalnya juga akan semakin baik. Semua organ tubuh kita ini seperti pendulum yang saling berhubungan, berfungsi baik dan tidaknya tergantung kemelekatan akal dengan ruh. Akal oleh Allah sudah di desain dengan sebaiknya sehingga lebih mudah menerima kebenaran dari pada kekeliruan, keliru itu sebenarnya karena akal kita terlalu melekat kepada nafs. Semua puncak dzikir sebenarnya hanya melatih semua organ agar beresonansi kepada yang satu, Tauhid.


Laailaahaillallahu 


Semua tidak ada yang hak untuk disembah, kecuali hanya satu Dia (Allah).


Allahua'alam Bishowab.



No comments:

Write komentar