Sunday, August 16, 2020

Tasawuf level pertama

Untuk memulai penjernihan hati tahapan yang wajib ditempuh adalah bertaubat. 
Proses taubat masih dibagi lagi menjadi tiga tahapan: 
1. Penyesalan,  permintaan maaf dan janji untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat. 
2. Semangat hidup yang berapi-api,  bertekad untuk menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. 
3. Secara jasmani maupun rohani kembali ke jalan yang lurus kepada Allah,  hatinya dipenuhi dengan ketakutan dan kepatuhan serta kecintaan kepada Allah murni penyembahan tiada henti karena keakuaannya mulai pudar.  Dihatinya hanya ada Allah setiap saat terus diupayakan tanpa henti hingga sudah tak ada ruang maksiat dalam hati. 
Apabila taubatnya berhasil maka kembali fitrah seperti baru dilahirkan kembali. 
Tahapan awal untuk bertasawuf telah terlewati, selanjutnya memperbaiki syariat setiap saat dengan mujahadah.  
" Barang siapa menghiasi jasmaninya dengan mujahadah(bersungguh-sungguh menahan nafsu),  maka Allah memperbaiki mata bathinnya dengan musyahadah(hanya ada Allah)."
Tahapan mujahadah menjalani perbuatan menuju kebenaran sederhananya: 
1. Bersungguh-sungguh menahan lapar. 
2. Bersungguh-sungguh menahan kantuk. 
3. Bersungguh-sungguh menjaga lisan.

Tidak berlebih-lebihan dalam urusan duniawi adalah konsep dasar bertasawuf, meskipun keterikatan jasmanilah yang berperan besar dalam urusan duniawi, namun akal pikiran dan ilmu yang bisa mengontrolnya melalui tali ruh Ilahiyah. Lantaran jasmani ini hidup karena ketempelan ruh, maka ruh ini perlu dirawat kemurniannya dengan tidak mengotori jasmani, sedangkan jasmani hanya bisa kotor jika akalnya juga kotor, karena jasmani hanya objek dari akal dan rasa (jiwa). Jiwa bisa dikendalikan lagi dengan sumbernya yaitu ruh. Ruh adalah energi yang ditiupkan Allah kepada manusia untuk berjanji mengabdi kepadaNya. Kemelekatan ini yang perlu dikontrol. Tasawuf adalah ilmu jiwa yang diberikan secara khusus baginda Nabi Muhammad kepada Ali Bin Abi Tholib.

Tasawuf adalah pemurnian jati diri manusia untuk sepenuhnya mengabdi kepada Allah dengan jalan menghindar dari segala aspek kebutuhan jasmani yang sifatnya sekunder dan tertier. Makan dan Minum hanya untuk menjaga jasmani tetap sehat, keseluruhan nafsu yang lainnya difokuskan untuk mengingat Tuhan semesta alam. Dan ini sangat baik sebagai fungsi kontrol hawa nafsu (jiwa) manusia yang hidup di dunia pasti ingin dunia seluruhnya. Apa yang dirasakan ingin segera terwujud itulah jiwa manusia. Dengan bertasawuf jiwa manusia yang liar ini dibersihkan dengan terus-terusan mengingat Tuhan. Beresonansi secara pribadi sampai nafsu nafsu liar itu terkendali dan berakhir dengan pemusatan segala apa yang dijalani fokus untuk meraih ridho Ilahi.  

Kebahagian manusia di dunia sejatinya adalah semu karena setelah kebahagian itu terasa maka sangat susah untuk tetap merasakan kebahagian itu karena jasmani ini terbatas akan tetapi melekat pada jiwa yang berbolak-balik. jasmani ada kalanya lapar dan perlu di isi dengan materi yang senyawa dengan jasmani akan tetapi tidak boleh berlebihan, kenyang pun juga sebentar lalu perlu dibuang lewat energi dan kotoran jasmani juga. Oleh sebab itulah pengolahan rasa atau hawa nafsu atau jiwa ini perlu di maintain sedemikian rupa agar mampu merasa apa yang benar-benar penting untuk dirasakan. Tidak semua apa yang dilihat, dirasa, didengar oleh jasmani ini harus diproses, tasawuf adalah konsep filter jiwa terbaik untuk menjaga kemurnian jiwa.

Universal manusia adalah sangat senang dan ingin dimanja serta dimuliakan agar merasa bahagia, tidak ada manusia yang ingin sedih selamanya, dan sayangnya untuk merasakan kebahagaian manusia perlu untuk merasakan juga kesedihan sebelumnya. memang fitrahnya Tuhan menciptakan perlawanan atau perbedaan agar terjadi yang namanya perjalanan. (Innalillahi wa inna ilaihi roji'un). Semesta bergerak karena ada perlawanan. Pergerakan ini perlu kita rawat dan meminta pertolonganNya agar tetap berada pada jalan yang lurus, konsep (Al-Fatihah).  Kembali kepada yang di-inginkan manusia yaitu kenikmatan. Nikmat yang diridhoi Allah Tuhan Semesta alam. Tujuan inilah yang ingin dicapai dengan jalan bertasawuf....demikian.

Jadi secara menyeluruh konsep tasawuf adalah konsep pengendalian jasmani yang lebih mengutamakan subjeknya dari pada objeknya. Ilmu bathin inilah yang dalam Islam juga disebut sebagai esensi dari penghambaan kepada Tuhan yang dilengkapi dengan menjalankan syariat atau sunah Nabi Muhammad Shollallahu 'alaa wa a'alaihi wassalaam...

No comments:

Write komentar