Teori sebab akibat berelativitas dengan qodho Dan qodar.
Kita sering mendengar kata nasib dan takdir, kata nasib munculnya ketika telah mengalami kejadian baik atau buruk. Sedangkan takdir adalah suatu ketetapan yang tidak mungkin untuk dirubah. Jadi hampir sama namun bedanya adalah nasib masih ada kemungkinan untuk dirubah, sedangkan takdir ini sifatnya mutlak, makanya ada kata Allah: "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu sendiri tidak berupaya untuk merubahnya." Sebaiknya bukan takdir baik dan buruk, akan tetapi takdir yang telah lalu Dan takdir yang masa datang, kemudian sekarangnya adalah yang menentukan nasib. Sekarang adalah sebuah kata yang artinya akan dan sedang berlangsung. Lawan kata dari nanti adalah tadi, bukan sekarang vs nanti. On going. Relativitas waktu inilah yang menyebabkan kita mendefinisikan kata tadi (sudah terjadi), sekarang (akan sedang berlangsung) dan nanti (belum terjadi). Takdir ini Qodho dan Qoddar. Makanya Ada sholat qodho, artinya mengganti sholat Yang seharusnya sudah terjadi di waktu lampau, tapi dikerjakan sekarang. Inilah salah satu contoh cara merubah nasib, kejadian yang telah terjadi tidak bisa kita rubah sedikitpun, namun kita bisa merefleksikan dalam perbuatan sekarang yang akan kita kerjakan untuk menentukan nasib baik dan buruk kita. Orientasi Qoddar nantinya mutlak kewenangan Allah (Ghaib),manusia diberikan pilihan-pilihan yang apapun pilihannya akan menghantarkan kepada Qoddar. Apa Yang bisa kita rubah adalah hanya nasib, berdasarkan apa yang akan kita kerjakan sekarang, jalan yang ditempuh. Itulah sebabnya setiap minimal 5 waktu Kita memohon diberikan jalan yang lurus yang diridloi dan diberikan nikmat. Beruntunglah orang yang berupaya menyucikan jiwanya dengan beriman kepada Allah. Ghoib yang wajib Kita percaya Ada dalam 6 Rukun Iman. Dan yang Terakhir inilah yang kita pelajari.Kejadian sekarang inilah yang terus dicari manusia untuk menuntun nasibnya di masa yang akan datang (Qodar). Memilih jalan kebaikan atau keburukan berdasarkan akal. Supaya kita tetap kembali kepada jalan yang lurus (baik) kita melakukan ritual kehidupan sesuai tuntunanNya.
Bab sebab akibat erat kaitannya dengan nasib yang akan kita dapatkan, ingat ini hanya sekedar pembelajaran, memang semua terjadi atas kehendak Allah ini mutlak, tapi sebagai manusia Yang diberi akal, Kita bisa berpikir sesuai dengan kapasitasnya untuk menemukan jalan yang telah tertulis Dalam lauh mahfudz. Sebab ada Terang akibatnya Ada gelap, adanya ketiadaan cahaya inilah muncul kata gelap. Allah pertama menciptakan nur Muhammad untuk menunjukkan existensinya.
Contoh lain, misal kita dikedai kopi, takdir kita telah sampai Di kedai kopi, menunggu wedang kopi Di buatkan lalu disuguhkan, takdir wedang kopi sudah di hadapan Kita, tinggal nasib Yang menentukannya, mau Kita minum atau tidak? Saat sekarang ini yang menuntukan perbuatan dari pilihan Kita. Ketika sudah meminumnya Jadilah takdir wedang kopi sudah diminum. Sama halnya baik Dan buruk, Kita bisa memilihnya, namun seburuk-buruknya Yang Kita pilih pasti Ada balasannya secara langsung maupun tidak langsung, Qodarullah yang menentukan akibat dari perbuatan kita. Demikianlah.
Karena sejatinya Dia menciptakan jin dan manusia itu tidak lain Dan tidak bukan hanya untuk mengabdi kepadaNya.
No comments:
Write komentar